السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ
MELAKUKAN TIRAKAT UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU
Mendapatpkan tenaga dalam selain ditempuh dengan cara olah nafas, juga dapat dilakukan melalui riyadah (tirakat = bahasa jawa). Biasaanya orang yang ingin mempunyai tenaga dalam lebih dari orang lain. Ia lakukan tirakat mutih (puasa dengan hanya boleh makan makanan yang tawar, tidak boleh makan ikan, daging atau garam), puasa ngebleng (puasa tidak boleh makan, minum,dan tidak boleh merokok selama sehari semalam), puasa ngarme (puasa di tempat ramai tapi tidak boleh makan, minum dan merokok serta tidak berbicara pada orang lain), puasa ngedan (puasa tidak makan, minum dan merokok dan hanya makan dan minum bukan dari membeli tapi dari makanan yang didapat dari sembarang tempat seperti tong sampah, tempat cucian piring dan sebagainya), dan berbagai bentuk lain.
Pada hakekatnya, puasa atau tirakat tersebut dilakukan seseorang bertujuan pasa satu hal : mendapatkan anugerah ilmu khusus sesuai yang diinginkannya. Dalam hemat penulis, tirakat tirakat merupakan upaya optimal dari seseorang dengan melalui ‘menyiksa’ dengan tanpa makan, minum, merokok, tidur, berbicara dan sebagainya. Dimana dengan demikian ia mengharap berhasil menghimpun energy batin istimewa. Yang merupakan anugerah dari ALLAH SWT.
Kelemahan utama dari metode ini adalah bahwa hasil dari tirakatnya sulit untuk dirasakan. Artinya, ia baru akan merasa berhasil jika pada suatu ketika dalam keadaan terdesak – misalnya – mengalami peristiwa ajaib yang dia sendiri sulit untuk menalarkannya. Mungkin baru kemudian mengkait kaitkannya dengan pertanyaan, “apakan ini hasil tirakat saya, ya ?”
Sebagai contoh, orang yang melakukan tirakat kebal akan melakukan 40 hari puasa mutih dan satu hari puasa ngebleng. Orang tersebut berhasil menyelesaikan tirakatnya, tapi bagai mana dia membuktikan hasilnya ? disitulah masalahnya. Bisa saja orang tersebut mengambil golok dan mengiris iris atau membacokan ketubuhnya, tapi apakan dijamin ia langsung kebal?
Dalam hemat penulis, hasil tirakat itu akan dirasakan melalui proses. Artinya, kekebalan orang tersebut akan dicapai secara bertahap dan tak terduga. Mungkin saja suatu saat orang tersebut menjumpai musuh yang membawa golok dan berkelahi, lalu tiba tiba saat musuh membacoknya tubuhnya sudah tidak mempan lagi.
Berdasarkan dengan ilustrasi cerita diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut :
a) Janganlah sombong atau congkak dengan ilmu yang kita punya
b) Jangan terlalu membangga banggai ilmu yang dikuasai karena kekuatan itu bersifat relative ; muncul dan musnah. Bisa musnah karena pemiliknya melanggar pantangan tertentu. Dalam tradisi keilmuan batin pantangan memang ada. Biasanya jika pantangan dilanggar maka musnahlah ilmunya.
c) Jangan terlalu meyakini dengan ilmu yang dikuasai. Ilmu yang dikuasai adalah anugerah dari ALLAH SWT. Yakinlah sepenuhnya dengan sang pemberi ilmu.
d) Hayatilah terus menerus ilmu batin itu dengan penghayatan optimal. Dengan demikian maka ilmu tersebut akan semakin menancap dalam batin.
3. TRANSFER KEKUATAN BATIN DARI PIHAK LAIN
Tenaga dalam seseorang dapat lebih sempurna karena ia mendapat transfer kekuatan batin dari orang lain. Biasanya orang yang dapat mentransfer kekuatan batinnya ke orang lain adalah orang yang pengetahuan dan kekuatan ilmu batinnya telah mendalam. Tidak sembarang orang. Paling tidak ilmu batin orang tersebut telah mendarah daging. Hal tersebut juga tidak sering dilakukan.biasanya dari seorang guru kepada muridnya. Untuk berbagai keperluan seperti kekebalan, keselamatan, wibawa dan lain sebagainya.
Transfer tenaga dalam dapat dilakukan dengan berbagai cara dan melalui berbagai media antara lain :
a.AIR PUTIH
pemberian air putih oleh ahli tenaga dalam kepada orang lain sering dilakukan sejak jaman dahulu. Si ahli tenaga dalammenyalurkan energy gaib batinnya ke air putih yang kemudian diminumkan kepada seseorang yang bersedia diberi energy gaib tersebut.
Menurut para ahli tenaga dalam,saat menyalurkan energy batinnya ia menggunakan penggambaran (visualisasi) bahwa sebagian tenaga dalamnya disalurkan ke air, dan berkeyakinan bahwa prana yang dilepaskannya pasti dapat ditangkap oleh ar tersebut. Keyakinannya juga bahwa siapapun yang meminumnya pasti akan merasakan efek tenaga dalam yang telah ia salurkan.
Meskipun cara kerja diatas terkesan tidak masu akal, tetapi proses dengan metode tersebut telah dilakukan berjuta juta orang dan berjalan ratusan tahun. Dengan demikian tidak dilihan dengan cara kerjanya melainkan dari efek transfernya. Artinya, jutaan orang telah dan masih merasakan manfaat serta hasil nyata dari energy gaib yang berada dalam air karena penyaluran tenaga dalam dari seseorang.
B. BENDA BERTUAH (KERIS, BATU MULIA, AJIMAT DAN LAIN LAIN)
Dalam masyarakat, keberadaan benda benda bertuah kerap menjadi bahan perdebatan dua kelompok . kelompok pertama adalah kelompok yang mengatakan bahwa dala, benda benda bertuah terdapat ‘energi gaib’ yang luar biasa. Sedangkan kelompok kedua adalah yang menyatakan bahwa kepercayaan adanya tuah pada benda merupakan takhayul, klenik, mistik, dan hanya isapan jempol belaka. Menurut mereka kepeercayaan itu muncul karena dari sugesti. Ketakutan psikologis, dan hanya merupakan kepercayaan semu penuh bualan yang tidak dapat dinarak dengan rasional.
Apapun pendapat kedua kelompok tersebut pada kenyataannya kita sering mendengar banya orang besar, pejabat dan tokoh tokoh terkenal memiliki benda benda khusus yang mampu mendatangkan ‘tuah’ tertentu bagi dirinya. Kita sering mendengar presiden x, pejabat y, atau pejabat q memliki tongkat, besi kuning, atau keris bertenaga gaib luar biasa. Sementera orang menduga bahwa charisma khusus yang memancar dari orang orang tersebut terbantu dari benda benda bertuah tadi.
Biasanya benda benda seperti itu diberi atau dibeli dari seseorang yang memiliki tenaga dalam atau gaib sempurna. Mungkin ia seorang kyai, para normal, tabib, atau yang lainnya. Hanya saja, hal tersebut tidak diketahui secara terang terangan. Mungkin orang orang besar, pejabat, dan tokoh tokoh terkenal tadi khawatir wibawanya merosot akibat meyakini sesuatu yang tidak rasional.
Dari cerita itu kita dapat menyimpulkan bahwa tenaga gaib seseorang bisa diakibatkan karena pengaruh khusus dari benda benda bertuah. Bisa merupakan hasil pengisian si ahli tenaga dalam misalnya ajimat, atau kesaktian khadam (penunggu gaib makhluk halus) yang menghuninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar